Beredar Rekaman Suara, Diduga Kadis Dukcapil Sulut, Instruksikan 1 PNS Mencari 10 Suara untuk Dukung SK

Sulawesi Utara – kibarindonedia.com – Beredar sebuah rekaman suara yang diduga Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Sulawesi Utara, Christodharma Sondakh, memberikan instruksi kontroversial kepada para pegawai negeri sipil (PNS), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K), dan tenaga harian lepas (THL) di instansinya telah mencuri perhatian publik. Dalam rekaman tersebut, Sondakh meminta setiap PNS untuk mencari 10 orang agar memilih salah satu calon gubernur (Cagub) jika Wakil Gubernur Sulawesi Utara saat ini yakni S K maju sebagai calon Gubernur Sulut

Instruksi ini memicu kehebohan karena dianggap sebagai pelanggaran terhadap etika dan aturan yang mengatur netralitas aparatur sipil negara (ASN). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN diwajibkan untuk bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis. Tindakan ini juga berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap integritas ASN serta menciptakan ketidakadilan dalam proses pemilihan umum.

Berbagai pihak telah menyuarakan keprihatinan mereka atas rekaman tersebut. Beberapa tokoh masyarakat dan pengamat politik menekankan pentingnya netralitas ASN dalam menjaga demokrasi yang sehat dan adil. Mereka menuntut agar pihak berwenang segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini dan memberikan sanksi yang sesuai jika terbukti benar.

“Hal tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip netralitas ASN. Aparatur sipil negara harus menjadi contoh dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan profesional tanpa terlibat dalam politik praktis,” ucap Anggota tim intelijen DPP Kibar Nusantara Merdeka Romel Wullur

Romel juga berharap agar pihak berwenang untuk segera memeriksa Kadis Dukcapil Sulut, “Pentingnya peran APH untuk menindak lanjuti rekaman viral ini demi menjaga integritas dan profesionalisme ASN. Langkah cepat dan tegas sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa peraturan dan kode etik yang berlaku dihormati dan ditegakkan,” Tegas Wullur

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari kadis Dukcapil Sulut Christodharma Sondakh beliau lebih mememilih tutup mulut walaupun sudah di konfirmasi melalui Via WhastApp dengan nomor 08124329*** mengenai rekaman tersebut. Publik menunggu tanggapan dan tindakan nyata dari pemerintah provinsi serta instansi terkait untuk mengatasi masalah ini.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang beredar, sambil menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang. Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi seluruh ASN untuk selalu menjaga netralitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.
27/06/2024
( Stefanus )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *