Kisah dan Peristiwa, “bermetamorfosis” Dalam Harmoni Kesempunaan, “Nusantara Baru, Indonesia Maju”

Penulis, Efraim Lengkong.

Sulut — kibarindonesia.com – Jumat 17 Agustus 1945 (Tahun Masehi) atau 79 tahun silam Soekarno-Hatta resmi membacakan dan memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

HUT ke-79 Republik Indonesia (RI) 17 Agustus 2024, disambut dengan meriah dan sukacita oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Peringatan HUT ke ke-79 RI mengusung tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju”, yang menandai transisi besar yang saat ini dihadapi bangsa Indonesia, diantaranya perpindahan ibu kota ke IKN, pergantian kepemimpinan, dan persiapan menuju visi Indonesia Emas 2045.

Dalam kehanyutan eforia bulan Agustus 2024 yang penuh dengan semaraknya kegiatan/lomba/pawai untuk memperingati HUT RI ke 79 tahun, di usia yang semakin “renta”, ku coba me ‘remind’ kembali, nostalgia lama di bulan – bulan Agustus era 55 – tahun silam.

Tahun yang pernah menempaku dengan mata pelajaran wajib seperti “Pendidikan Moral Pancasila” (PMP) sebuah mata pelajaran wajib dan menjadi dasar pembentukan landasan ideologis dan moral rakyat Indonesia pada masa itu, juga pelajaran sejarah, budaya dan budi pekerti, sistim pendidikan yang keras kami tak jarang digilir satu persatu untuk membawakan hafalan 5 (lima sila) dari pancasila di depan kelas.

Hal ini yang membuat Pancasila terpatri dalam kalbu_ku, bahwa Pancasila adalah falsafa/idiologi negara, pemersatu bangsa Indonesia.

Dalam lintas kenangan bulan Agustus di tahun 60 puluhan tahun silam, di saat krisis sandang dan pangan melanda negeri ini, rakyat harus antre untuk dapat membeli “beras bulgur” dan kami anak-anak di ajarkan memakan “kue berdikari” yaitu cake yang dibuat dari ubi atau pisang diaduk dengan sari jagung.

Tepung terigu (cap kereta), mentega (margarine/palem_boom) pada saat itu merupakan bahan langka dan mahal. Kain bekas sarung terigu dibuat pakaian dalam dengan sebutan “underwear” cap “kereta” (merek tepung terigu)

Masih segar dalam ingatanku “peristiwa G-30-S-PKI” suatu gerakan di tahun 1965 yang mencoba merubah idiologi Pancasila dengan faham sosialise/komunis.

Di celah-celah “suara” dan hasutan-rayu strategi promotif para “penjaja politik” menggema menjadi harmoni ketidakpastian siapa “kawan” dan siapa “lawan” di saat itu.

Dalam ketidakpastian hadir Soeharto, yang menurut saya adalah sosok penyelamat Pancasila.

Di era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai “weltanschauung”. Yang berarti bahwa filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.

Hal ini yang membuat pemahaman idiologi Pancasila yang ditanamankan sejak kecil “bertumbuh dan mengakar”. Itulah yang menjadi benteng pemuda dan remaja seangkatan kami.

Kami tidak terpengaruh dari faham-faham yang mencoba mencuci otak. Di jaman yang tidak “berisik” dan jauh dari “hoax” dan intoleransi.

Di era itu kegiatan 17 Agustus di isi dengan lomba lari maraton/ estafet juga panjat pinang/paduan suara yang melatih kerja sama yang baik, lomba gerak jalan disiang hari dan lomba pawai obor dimalam hari tak ketinggalan lomba tari “maengket”.

Jelang 17 Agustus 2024, pagar pagar dan gedung-gedung di instansi pemerintahan yang di cat merah bagaikan “kermisi”, kini mulai pudar. Mengikuti nuansa warna di IKN.
Aku tertegun melihat kemajuan bangsa ku dan tanpa ku sadari segenap memori di bulan – bulan Agustus silam, kembali merasuk jiwaku seakan hidup kembali. “Terima kasih bapak Jokowi”, jasamu akan selalu dikenang. Selamat bertugas presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran rakabuming raka.

Kembalikan kejayaan si “Macam Asia” Indonesia, dalam tubuh “Nusantara Baru, Indonesia Maju”

Dirgahayu RI ke 79, 17 Agustus 2024. God Bless Indonesia.

Penulis, adalah mantan anggota Resimen Ade Irma Nasution, dan anak Daud Lengkong, Ketua Penumpas G-30 S-PKI di Minahasa Utara, adik dari, Daan Karamoy Panglima Komando Pemuda Anti G-30-S PKI, Sulawesi Utara.
( Redaksi )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *