Bitung – kibarindonesia.com – Kepemimpinan Maurits Mantiri di Kota Bitung, Sulawesi Utara, telah menjadi pusat perhatian publik karena serangkaian masalah yang belum terselesaikan dengan baik.
Dari angka kemiskinan ekstrem yang masih tinggi hingga pembayaran Tunjangan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TPP) yang tertunda, hingga avetorial para wartawan yang belum dibayarkan.
Salah satu masalah yang paling meresahkan adalah tingginya angka kemiskinan ekstrem di Kota Bitung. Meskipun telah berbagai upaya dilakukan, namun angka tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Hal ini mengundang keprihatinan mendalam dari berbagai kalangan masyarakat yang menuntut pemerintah saat ini untuk bertindak lebih tegas dalam menangani masalah yang dialami.
Selain itu, pembayaran Tunjangan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TPP) yang tertunda juga menjadi sorotan tajam, dari Ketua Ketua Komisi 1 DPRD Sulut Fabian Kaloh SIP MSi
Fabian Kaloh sempat menyorot kesalahan dari kedua pemimpin Kota Bitung tersebut, dengan mengatakan, “kalau itu bukan kesalahan mereka, lalu siapa yang salah ?, jawabannya keduanya salah. Dan jangan saling menyalahkan satu dengan yang lain.
Beliau juga menyorot kinerja kerja Sekot, karena beliau juga punya peran penting, sebagai Koordinator TAPD, sebagai manager dalam mengelolah adminstrasi keuangan bersama Tim TAPD,” ucap Fabian dalam chat whatsApp dengan tim media
Sehingga belum terselesaikannya pembayaran ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pegawai negeri serta keluarga mereka yang bergantung pada pendapatan tersebut.
Mereka menuntut klarifikasi dan kejelasan dari pemerintah setempat terkait jadwal pembayaran TPP yang tertunda ini.
Tak hanya itu, para wartawan yang bekerja keras untuk memberikan informasi kepada masyarakat juga merasakan dampak dari kebijakan yang belum tuntas.
Avetorial mereka yang tertunda menimbulkan ketidakpastian finansial, mengganggu kinerja jurnalistik mereka dalam memberikan pemberitaan yang berkualitas.
Dan sampai berita ini diterbitkan, awak media juga kesulitan untuk mengkonfirmasi permasalahan tersebut karena, diduga nomor WhatsApp awak media sudah di blokir, sampai berita ini diterbitkan
13/05/2024
( Stefanus )





