Mitra – kibarindonesia.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kab. Minahasa Tenggara (Mitra) diduga bersekongkol dengan oknum yang mengaku orang dekat Bupati untuk mengambil keputusan sepihak terkait kerjasama penyeberluasan informasi yang bersumber dari anggaran dana desa.
Selasa 03/06/2025
Kepala dinas PMD, Helga Mosey pun bungkam saat tim wartawan meminta klarifikasi terkait hal tersebut. Bahkan nomor kontak wartawan di blok oleh kepala dinas karena tak mau dicecar pertanyaan klarifikasi.
Perlu diketahui, pada kepemimpinan Bupati Mitra sebelumnya yakni, James Sumendap membuat program kerjasama media dengan desa-desa se-Mitra dalam hal penyebarluasan informasi yang anggarannya bersumber dari dana desa.
Namun disaat pergantian kepemimpinan, kerjasama tersebut mulai semrawut dan tak beraturan. Bahkan pihak dinas PMD dan oknum-oknum telah bersekongkol merubah dan merusak tatanan daftar penugasan media ke desa-desa secara sepihak tanpa dilaksanakannya rapat dengan seluruh wartawan/media yang bertugas di Mitra.
Salah satu kabid di dinas PMD, Riko Inaray yang sempat berhasil dikonfirmasi melalui pesan whatssapp mengatakan, pihaknya hanya menerima daftar nama media dari atasan.
“Torang kurang terima daftar dari atas. So nda ba robah,” jawabnya.
“Terkait daftar nama media yang disusun, silakan berkoordinasi dengan teman-teman yang menyusun daftarnya,” jawabnya dalam pesan WA dengan menyebutkan nama oknum yang disebut orang dekat bupati.
Hingga berita ini dimuat, kadis PMD tidak dapat dikonformasi sama sekali. Nomor telepon 081340294*** dalam keadaan tidak bisa dihubungi sejak bulan April lalu.
(Tim)





