Diduga Dana Bos Tidak Sesuai Juknis, APH Diminta Periksa Kepsek SMKN 6 Manado Altje Salele

Sulawesi Utara – kibarindonesia.com – Kepala Sekolah SMKN 6 Manado Altje Salele SPd MPd diduga menggunakan dana bos tidak sesuai juknis, atau disalah gunakan, dengan laporan yang mengarang asal jadi, nota-nota bodong yang ditanda tangani oleh sebagian oknum guru, pengadaan alat penunjang pembelajaran seperti kürsi meja siluman

Hal tersebut diungkap oleh salah seorang guru yang bekerja di sekolah tersebut yang meminta namanya dirahasiakan awak media. Menurut narasumber, “kursi dan meja yang lama dicat kembali dan diberi stempel dana bos 2024 tahap ke sekian dengan bukti foto terlampir

Ada pula bantuan barang yang bisa dikatakan mubazır, seperti kursi roda yang jumlahnya tidak wajar, sekitaran dua puluhan. Juga alat menyelam yang jumlahnya juga begitu banyak serta alat masak berupa konfor dan oven yang notabene tidak berguna sama sekali untuk SMKN 6 yang besiknya kesehatan,” ucap narasumber

Kemudian laporan pembayaran, alih-alih disebut untuk kesejahteraan guru perbulan sepanjang tahun 2024 dalam laporan itu semua sudah dibayarkan, terhitung dari bulan januari, sampai bulan oktober guru-guru dipaksa untuk menanda tangani absen laporan tersebut, padahal para guru tidak menerima sama sekali kesejahteraan itu, hal tersebut diatas terjadi sekitaran awal oktober, beriringan dengan pemeriksaan darı inspektorat

Dugaan berikut pembayaran upah bagi pekerja lam yang membantu dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, seperti walker, satuan pengamanan, tukang, tukang kebun, yang mandek, terhitung sudah mencapai 4 bulan jalan 5 bulan dan sampai saat rilis ini dibuat, belum ada titik terang pembayaran sama sekalı.


Adapula pembangunan pos satuan pengamanan dan beberapa gedung yang dipugar, atau direnovası, telah dialıb fungsikan menjadi dapur yang semua pembayaran kepada tukang atau pemborong proyek tersebut sampai sekarang belum pernsh terbayarkan sepeserpun, padahal alokasi dana tersebut berasal dari dana suka rela yang dikumpulkan darı peserta didik, yang setiap minggu ditagih selama bulan-bulan berjalan oleh petugas

Dugaan selanjutnya adalah pemerasan tenaga, guru yang berstatus honorer yang di iming-iming masuk dapodik, mereka dipaksa menanda tangani mtegritas dan surat perjanjian untuk tidak digajı sama sekali. Keluhan keluhan ini muncul karena angin baik yang dijanjikan tak kunjung berhembus

Kemudian pembayaran upah pegawai tata usaha yang berstatus honorer, tak diberikan mereka juga mengalami hal yang sama, senasib sepenanggungan dengan, satuan pengamanan, tukang. tukang kebun dan walker, 4 bulan jalan 5 bulan belum ada kabar dan berita mengenai pembayaran, yang lebih parahnya lagı ada beberapa pegawai yang hamper 1 tahun tidak dibayarkan setiap kali ditanya tentang hal tersebut, pimpinan selalu mengelak, “menggunakan kata sabar karna dana belum ada” sedangkan ini terjadi sudah berbulan-bulan, bahkan sampai diancam untuk tidak menuntut, ancamannya berupa dikeluarkan dan tidak dipekerjakan lagi

Ada pula kasus pelecehan seksual entah verbal atau nonverbal, yang dilakukan oleh salah satu oknum guru, masih menjadi dugaan, tetapi menurut beberapa sumber, kasus tersebut sementara berproses dikantor kepolisian daerah, dan masih dalam tahap pengumpulan bukti serta menunggu hasil visum, lucunya oknum tersebut yang dimaksud masih bebas berkeliaran dan mendapatkan hak istimewa datang dan pergi sesuka hati dengan alasan tugas belajar.

Oknum guru tersebut juga melakukan pungli kepada siswa yang turun praktek belum lama mi dirumah sakit, pungli tersebut diminta atas dasar permintaan darı rumah sakit, ternyata pihak rumah sakit tidak sama sekali meminta uang dalam bentuk alasan apapun, kasus ini mungkin sudah diselesaikan dengan rapat orang tua siswa, tapi terkesan ditutup tutupi oleh pimpinan, dan sudah bisa dipastikan pimpinan juga diduga menikmati hasil dari pungli tersebut

Banyak gedung dibagian belakang area sekolah yang bisa dikatakan terbengkalai, plafon sudah berlubang bahkan hampir runtuh, atap seng bocor sehingga jika hujan lebat, air menggenangı bahkan membanjiri gedung-gedung tersebut, semacam tidak diperhatikan beberapa ruangan juga tidak terpakai, sudah seperti rumah kosong yang berhantu, penghilangan beberapa aset gedung tanpa persetujuan pihak yang berwenang, meja dan kursi 80% rusak, proses pembelajaran disalah satu gedung area belakang tidak mempunyai penerangan, pengadaan lampu yang diminta tak kunjung dipenuhi, jangankan lampu, beberapa ruangan juga mengalami krisis listrik (listrik sering padam) instalasi listrik disekolah semeraut, tidak tertata pihak sekolah seperti mengabaikan hal tersebut, bagian belakang area sekolah terlihat sangat kumu lembab tak terurus, bahkan guru-guru menjadi apatis untuk membenahı sekolah, dikarenakan sepak terjang pimpinan yang mungkin melebihi batas. Pimpinan hanya memperhatikan bagian depan, lapangan upacara disulap menjadi gedung proyek baru yang lebih menggiurkan keuntungannya.

Dugaan lain yang lebih parah yaitu, dana bos SMKN 6 sudah digadaikan kesalah satu koperası diseputaran dinas pendidikan apakah benar adanya?

Terkait adanya dugaan tersebut Kepala Sekolah SMKN 6 Manado Altje Salele SPd MPd ketika di konfirmasi awak Media melalui via whastapp dengan nomor 08525657***
mengatakan, “Ijin pak saya kurang jelas mengenai pengadaan meja kursi dll. Saya tidak mengadakan meja dan kursi dan sejauh ini dana bos sudan diperiksa oleh inspektorat. Apa pak kursi Roda waduh saya bingung dengan kursi roda untuk apa saya beli kursi roda waduh sekolah kami tidak mengadakan kursi roda untuk apa pak. Kalau untuk penerangan sejak saya ditempatkan di smkn 6 daya listrik masih kurang pak masih sementara membenahi yang pasti Tuhan tahu saya sudah melakukan dengan sebaik mungkin. Sama2 Tuhan berkati karena saya tidak pernah mengancam karyaman atau waker dll utuk dikeluarkan semua sesuai tupoksi kalu pun ada yang merasa dirugikan nanti saya akan bertanggun jawab, waduh dalam hidupku jangankan mengancam oh Tuhan sedangkan tidak layak dipekerjakan saya tetap berupaya untuk toleransi

Makase semua Tuduhan semua sumber berita yang bapak dapatkan saya boleh dapatkan infonya saya sudah berjuang untuk smkn 6 manado beulm 2 tahun pemerintah sudah percayakan menjadi smkn 6 Manado berbasis industri 4.0 Tuhan tau apa upaya saya. Smkn 6 manado saya datang gedung sarana seperti ruang praktik tidak ada yang layak diginakan tetapi ketika sekarang sudah maksimal malahan dapat pengakuan dari kemendikbud malahan saya mulai dicari2kan kesalahan saya ndak apa2 pak Tuhan pasti menolong saya. Semoga bapak juga dapat menyampaikan pada saya sumber beritanya sehingga smkn 6 manado benar2 merupakan stakeholder dengan wartawan terimakasih.
Walaupun saya sakit saya tetap berjuang untuk SMKN 6 Manado,” Tegas Kepsek Altje Salele dengan dialog Manado tampa diedit sedikit pun media

Dan sekedar informasi kepada bpk Puji Tuhan SMKN 6 Manado tahun 2024 mendapat bantuan ruang oraktek siswa itu karena upaya saya memperjuangkannya sejak smkn 6 manado sudah 15 tahun berdiri baru tahun kemarin saya pimpin boleh mendapat perharian dari pemerintah dan selanjutnya tahun ini juga ada upaya pemerintah pusat untuk merwvitalisasi gedung2 yang sudah hampir 30 tahun tidak layak lagi untuk digunakan akan mendapatkan perhatian namun kali para pemangku pendidikan smkn 6 manado ada yang tidak suka saya hanya serahkan pada Tuhan karna fokus saya hanya mau memajukan smkn 6 manado

Bapak tau saya sakit sejak 18 des sampai hari ini dalam proses pemulihan asih toch saya tetap berjuang dengan amkn 6 manado progam pemerintah senam anak indonesia hebat sudah terlaksana sejak masuk sekolah dan puji Tuhan sudah berjalan dengan lancar

Dan puji Tuhan SMKN 6 satu2nya smk negeri di Manado yang mendapatkan Nihongo Partners orang Jepang mengajar di smkn 6 manado sekedar mengonfokan kepada bpk sejak september hingga maret 2025 dan pujiTuhan tadi dapat juga telp dari Japan Foundation bahwa SMKN 6 manado lanjut untuk bulan agustu 2025 kurang apalagi pengorbanan saya padahal sekolah ini bpk sendiri tau bagimana sebelum saya datang disitu.

Makanya pak saya harus tau sumber beritanya untuk saya klarifikasi kalo saya dibuatkan tuduhan seperti ini saya pun harus mendapatkan sumbernya karena kita sama2 mempunyai hak yang sama sebagai WNI supaya saya bisa klarifikasi langsung kepada sumber tersebut karena saya orang kristen intinya penuh kasih dimana lebih baik teguran yang nyata daripada kasih yg tersembunyi karena ini menyangkut masa depan smkn 6 manado” tegas Salele

Dan untuk kesejahteraan saya tidak pernah menyuruh ttd karena tdk ada dana kesejahteraan guru maaf pak sedangkan saya beli seragam batik dijahit ditukang jahit yg bonafide diukur langsung disekolah saya tdk suruh ttd karena itu bentuk kebersamaan pak.

Mohon pak saya sekarang sakit jadi cuma saya harus dapatkan sumbernya kalo bpk tidak sampaikan hanya saya doakan semoga Tuhan mengampuni akan kesalahan saya karena sayapun masih manusia biasa tapi selalu berupaya bertanggung jawab

Saya sudah baca semua saya tidak belanja kompor dll yang dituduhkan pak. Kali kursi dan meja dicat itu tetata yang namanya perbaikan meja kursi sesuai pak dari pada mo pengadaan mahal jadi dilakukan perbaikan ringan di cat dipaku apanya yg salah pak, Tegasnya

Dan inilah ruangan tersebut sudah layak digunakan dimana letak kesalahan saya apakah ini kurang cukup pengorbanan saya yg sdh terboar hampir 4 rahun sebelum saya berada di smkn 6 manado belum lago ruangan2 praktek yang sudah saya benahi tapi ndak apa2 atas tuduhan yg dilayangkan pada saya Tuhanku Yesus pasti akan selalu memberkati saya walaupun saya dlm kelemahan tubuh belum lagi gedung yang baru yang dipercayakan oleh pemerintah tahin 2024 apakah saya kurang maksimal bekerja, Tutup Ibu Kepsek SMKN 6 Manado Altje Salele
09/01/2025
( Redaksi )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *