Dukung Ketahanan Pangan, Irigasi dI Karimenga Ubah Lahan Tidur Jadi Sawah Produktif di Tontalete

Minahasa Utara – kibarindonesia.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dalam memperkuat ketahanan pangan kembali dibuktikan melalui langkah strategis pembangunan infrastruktur irigasi yang berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satu proyek unggulan adalah rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Karimenga di wilayah Tontalete, yang sukses mengubah lahan tidur menjadi areal sawah produktif.

Sebelumnya, lahan seluas 2,5 hektare ini mengalami krisis air dan tidak lagi diolah oleh petani selama beberapa tahun. Namun, melalui program ketahanan pangan yang bersumber dari Dana Desa sebesar Rp 32 juta, serta dukungan penuh Pemerintah Daerah melalui anggaran rehabilitasi irigasi senilai Rp 580.527.500 dari Dinas PUPR Minahasa Utara pada Tahun Anggaran 2024, wilayah tersebut kini kembali hidup dan difungsikan sebagai lahan pertanian aktif.

Pekerjaan rehabilitasi mencakup pembangunan saluran irigasi sepanjang 825 meter, yang menjadi penopang utama sistem pengairan bagi areal pertanian di sekitarnya. Setelah sistem irigasi berfungsi optimal, masyarakat pun mulai kembali menanam padi di lahan yang sebelumnya terbengkalai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Minahasa Utara, Alfons Tintingon, menyebut proyek ini sebagai salah satu program prioritas pembangunan infrastruktur pertanian yang selaras dengan visi Bupati Joune ganda untuk mewujudkan kedaulatan pangan daerah.

“Ini bukan sekadar pembangunan saluran air, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan pertanian kita. Lahan yang sebelumnya tidak produktif kini kembali memberi harapan dan penghidupan bagi masyarakat,” ujar Tintingon.

Program ini juga sejalan dengan agenda pembangunan nasional dalam mengoptimalkan lahan pertanian melalui pemanfaatan sumber daya air secara berkelanjutan. Dengan adanya irigasi yang memadai, para petani kini dapat mengolah lahannya secara optimal, meningkatkan hasil panen, serta menjaga kestabilan pasokan pangan lokal.

Transformasi lahan tidur di Tontalete menjadi sawah produktif menjadi bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran mampu menciptakan dampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.

“Kami akan terus mendorong replikasi program ini di wilayah-wilayah lain yang memiliki potensi serupa. Setiap jengkal tanah yang bisa dihidupkan kembali akan menjadi kontribusi penting bagi ketahanan pangan daerah maupun nasional,” tambah Tintingon.

Dengan langkah nyata ini, Minahasa Utara tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun harapan bagi masyarakat petani dan generasi mendatang.
(Stefanus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *