Indo Nyoa Sesalkan Pemda Sulut dan Pemkot Manado Abaikan Peringatan World Tourism Day 2025

Manado — kibarindonesia.com – Pelaku pariwisata asal Sulawesi Utara, Refindo Tawaris, atau yang akrab disapa Indo Nyoa, menyayangkan minimnya perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado terhadap peringatan World Tourism Day (WTD) 2025, yang jatuh pada tanggal 27 September.

Menurut Refindo, event internasional yang diselenggarakan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) ini seharusnya menjadi momentum penting dan rutin dalam kalender pariwisata daerah, mengingat posisi strategis Sulawesi Utara sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia.

“World Tourism Day adalah ajang internasional yang sangat penting untuk menunjukkan eksistensi dan kesiapan daerah dalam berkontribusi terhadap industri pariwisata global. Sangat disayangkan, baik Pemprov Sulut maupun Pemkot Manado tidak memiliki agenda khusus tahun ini,” ujar Refindo dalam keterangannya kepada media.

Tahun ini, peringatan WTD 2025 dirangkaikan dengan World Tourism Conference (WTC) yang digelar di Melaka, Malaysia pada 26–27 September 2025, dan dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara. Refindo mengaku telah menyiapkan program kegiatan lokal untuk merespons event global ini, namun inisiatif tersebut tidak mendapat dukungan dari pemerintah daerah.

“Saya prihatin. Pemerintah pusat dan daerah seringkali menyebut pariwisata sebagai sektor prioritas, tetapi ketika momen penting seperti ini hadir, justru tidak ada upaya konkret untuk merayakannya atau terlibat secara aktif,” tambahnya.

Refindo juga menekankan bahwa industri pariwisata Indonesia harus lebih terbuka dan terhubung dengan jejaring global agar mampu bersaing di kancah internasional.

“Pariwisata bukan sekadar kegiatan lokal atau nasional. Ini adalah industri global yang sangat dinamis, dan kita tidak bisa hanya berorientasi ke dalam. Momentum seperti World Tourism Day seharusnya dimanfaatkan untuk memperluas koneksi dan eksistensi kita di mata dunia,” tegasnya.

Ia berharap ke depan, baik pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lainnya dapat lebih proaktif dalam menyambut dan merespons agenda-agenda internasional seperti WTD, demi mendorong kemajuan pariwisata Indonesia secara menyeluruh. Kamis 25/09/2025 (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *