Minahasa Selatan – kibarindonesia.com – Dalam sorotan terbaru, kekecewaan meluap dari masyarakat Desa Malola, Kabupaten Minahasa Selatan, yang merasa diabaikan oleh Bupati mereka, Frangky Donny Wongkar, dan Dinas PUPR Minsel. Pusat perhatian terletak pada kondisi jalan yang menghubungkan Desa Malola menuju di Kecamatan Kumelembuai, yang hingga kini jalan tersebut rusak parah dan tidak kunjung di perbaikan
Sebut saya B S seorang warga Desa Malola yang meminta namanya di samarkan awak media yang angkat bicara, saya selaku masyarakat dengan tegas menyuarakan ketidakpuasannya. Dia mengklaim Bupati Wongkar tidak hanya lalai dalam memperbaiki infrastruktur jalan, tetapi menunjukan kepemimpinan beliau yang gagal dalam membangun Minsel serta memandang sebelah mata Desa Malola seperti di anak tirikan
Menurutnya, Bupati FDW dipilih oleh rakyat Minsel adalah untuk membangun Kabupaten Minsel supaya lebih maju bukan lebih mundur.Jika sikap Pemkab Minsel terus menerus seperti ini maka, ini akan menambah persoalan baru bagi masyarakat Malola lewat jalan yang rusak parah ini,” ucap nara sumber B S
Diketahui, sampai hari ini, jalan Malalo yang rusak parah belum juga di perbaiki, sehingga banyak masyarakat yang melewati jalan tersebut jadi was-was apalagi ibu-ibu hamil atau orang sakit pasti berpikir seribu kali untuk melewati jalan tersebut.
Adapun pemberitaan yang lalu, sehingga masyarakat bersama pemuka agama dan pemerintah pernah melakukan musrembang, dan dalam hasil musrembang tersebut pemerintah pernah mengungkap bahwa jalan Desa Malola akan diperbaiki awal tahun. Tapi sampai saat ini ucapan tersebut cuma janji semata. Karena saat itu mendekati Pilkada sehingga menuntut Masyarakat bahwa Bupati Frangky Donny Wongkar dan Dinas PU harus mampu menjawab permasalahan ini
Sampai saat ini, masyarakat Malola merasa terpinggirkan dan diabaikan oleh kepemimpinan Bupati Wongkar. Mereka menilai bahwa keterlambatan perbaikan jalan bukan hanya masalah fisik semata, tetapi mencerminkan sikap menganak tirikan dari Desa Malola oleh Pemerintah Daerah.
“Kami menyampaikan ketidak puasan terhadap kinerja Bupati Minsel. Ini bukan hanya tentang jalan, tetapi tentang keadilan dan perhatian terhadap rakyat,” tegas B S dalam uneg-unegnya.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang tanggung jawab Pemerintah Daerah terhadap kebutuhan masyarakat. Apakah suara masyarakat Desa Malola hanya akan diabaikan, ataukah Bupati Wongkar akan merespons dengan tindakan nyata?
Masyarakat Desa Malola berharap agar keluhan mereka tidak hanya didengar dan hanya obral janji, tetapi juga direspon dengan perbaikan yang konkret. Kepercayaan mereka terhadap Pemerintah setempat tergantung pada langkah-langkah nyata yang diambil untuk mengatasi ketidakpuasan ini.
02/05/2024
( Stefanus )