MANADO – Kibarindonesia.com – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melayangkan protes keras terkait pemberitaan yang menyebut pasangan Steven Kandouw – Alfred Denny Tuejeh mengalami kenaikan elektabilitas signifikan hingga melampaui pasangan Elly E Lasut – Hanny Jost Pajouw (E2L – HJP). Pihak LSI menyatakan, berita tersebut tidak hanya salah, tetapi juga mencatut nama lembaga mereka tanpa konfirmasi.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menyatakan kekecewaannya terhadap media yang memberitakan informasi tersebut, termasuk Manadopost dan Sulawesion Menurutnya, berita yang terbit pada 16 Oktober 2024 itu tidak berdasarkan wawancara yang valid, bahkan data yang disajikan keliru.
“Ini kesalahan fatal. Saya atau lembaga kami tidak pernah diwawancara, apalagi memberikan data seperti yang diberitakan. Harusnya, wartawan lebih berhati-hati dengan melakukan check and recheck,” ujar Toto kepada pers di Manado, Rabu (23/10/2024).
Lebih lanjut, Toto juga menyoroti pencatutan nama direktur yang tidak ada di LSI Denny JA, yaitu Husin Yazid, yang disebut dalam pemberitaan Sulawesion “Ini bukan hanya soal data yang salah, tapi juga pencatutan nama yang tidak pernah ada di lembaga kami. Jurnalis harus lebih bertanggung jawab,” tegasnya.
Toto menambahkan, LSI Denny JA memang pernah merilis survei terkait Pilgub Sulut, namun hasilnya berbeda jauh dari yang diberitakan. Menurut survei resmi, pasangan E2L – HJP masih unggul dengan elektabilitas 53,4%, jauh di atas Steven Kandouw – Alfred Denny Tuejeh yang hanya meraih 34,5%. Ia pun meminta klarifikasi dan permintaan maaf dari media yang telah mempublikasikan informasi keliru tersebut.
Polemik ini menyoroti pentingnya penerapan prinsip-prinsip jurnalistik yang ketat, terutama dalam memastikan validitas informasi sebelum dipublikasikan. “Jangan asal kutip tanpa konfirmasi, apalagi soal data yang bisa menyesatkan publik,” pungkas Toto.
( Redaksi )
