Minahasa Tenggara – kibarindonesia.com – Kejadian tragis mengguncang Puskesmas Ratahan di mana seorang lekaki bernama salman sawel dikabarkan meninggal dunia diduga akibat kelalaian oknum tenaga media puskesmas Ratahan. Hal tersebut terbukti karena saat melakukan operasi masih ada serpihan kayu yang tertinggal ditangan korban, sehingga mengakibatkan infeksi yang berujung korban meninggal
Insiden ini memicu tuntutan agar aparat penegak hukum segera menindak lanjuti untuk memberikan kejelasan kepada keluarga korban. Dinas Kesehatan Kabupaten Mitra juga di minta untuk memberikan sanksi kepada oknum dokter atau perawat yang bertugas mengoperasi korban Almarhum Salman kala itu. Penjelasan akibat insiden tersebut penting jangan sampai ada cerita malpraktik dalam kasus tersebut

Dilansir dari postingan FB Narto Sawel menuliskan: Semua Manusia akan menuju pada satu kata Yaitu: KEMATIAN
dan itulah yang diberikan yang Maha Kuasa ditengah keluarga kami atas meninggalnya Anak,Suami,papa,Ade,Kakak Salman Sawel ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Segala cara kami lakukan dengan membawa ke RS Noongan sampai dirujuk di Rs.Prof.Kandou tapi nyawamu tidak tertolong ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Kami keluarga Sangat Kecewa dan Keberatan atas Pelayanan Medis dari Puskesmas Ratahan atas kelalaian Dalam memberikan tindakan medis karena setelah di Periksa Kembali Luka Jahitan di Jari tangan masih ada sisah serpihan kayu sehingga menyebabkan infeksi sampai Tetanus yg menyebabkan Kematian 😡😡
#Dinas Kesehatan Minahasa Tenggara
Insiden ini meninggalkan keluarga korban dalam duka mendalam. Kasus ini menyoroti pentingnya pelayanan kesehatan yang profesional dan tanggap terutama dalam situasi darurat. Keluarga berharap agar otoritas yang berwenang dapat menyelidiki kasus ini dengan tuntas dan memberikan keadilan bagi korban.
27/05/2024
( Stefanus )





