Manado – kibarindonesia.com – kawasan Kelurahan Banjer, khususnya Lingkungan 1 dan 2 di Kecamatan Tikala, Kota Manado, terpantau porak-poranda akibat banjir besar yang melanda wilayah tersebut. Sabtu (22/3/2025).
Banyak aktivitas masyarakat terhenti total, dan dampak bencana ini mengakibatkan sejumlah permasalahan mendalam, termasuk kesulitan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Menurut informasi yang dihimpun oleh awak media, warga setempat mengungkapkan bahwa banyak di antara mereka yang tidak dapat melaksanakan sahur dan berbuka puasa akibat dampak langsung dari bencana tersebut.
“Kami di sini tidak mendapatkan bantuan sama sekali dari Pemerintah. Kami bahkan terpaksa melakukan aksi meminta-minta di jalan raya Banjer untuk bertahan hidup, “Ungkap Sajali, salah seorang warga.
Lidya, mantan Pala Banjer, menambahkan, “Kami hanya bisa mengumpulkan uang pribadi dari Pala Lingkungan 2 Banjer untuk membeli mie instan dan mendirikan dapur umum di perempatan Banjer. Itu pun masih sangat terbatas.”
Sementara itu, Ketua Lingkungan 2 Banjer yang ditemui oleh awak media mengungkapkan bahwa dia tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut karena kondisi kesehatan yang memburuk dan kekurangan daya pada telepon seluler.
“Saat ini, kami tidak ada listrik, air juga mati, dan komunikasi terputus. Kami hanya bisa berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan,” kata Ketua Lingkungan 2 tersebut.
Dengan kondisi yang semakin memburuk dan warga yang kini terjerat dalam kelaparan, masyarakat Banjer mengharapkan perhatian lebih dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara serta Pemerintah Kota Manado untuk segera turun tangan.
Mereka meminta agar bantuan segera dikirimkan ke wilayah ini, baik berupa kebutuhan pokok maupun penyediaan fasilitas darurat untuk membantu warga yang terdampar.
Dalam situasi seperti ini, masyarakat berharap ada aksi nyata dari pemerintah yang bisa meringankan beban mereka, terutama di tengah-tengah masa puasa Ramadan yang seharusnya penuh berkah.
Saat ini, peran pemerintah dalam memberikan bantuan yang tepat sasaran sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah kelaparan dan kesulitan yang tengah dialami warga Banjer.
Pemerintah diharapkan tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk sembako, tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan dan pemulihan infrastuktur yang rusak akibat banjir.
Masyarakat Banjer menunggu dengan harapan besar agar bantuan dapat segera diterima dan mengurangi penderitaan yang tengah mereka alami.
( Nina )