Minahasa Tenggara – kibarindonesia.com – Masyarakat Mitra meminta keadilan. Banjir yang melanda Kabupaten Mitra meliputi Kecamatan Belang dan Ratatotok, meyisakan duka mendalam bagi masyarakat yang terdampak. Dari informasi yang dirangkum memperkirakan 1.000 rumah di Kecamatan Ratatotok dan Belang terdampak banjir akibat hujan deras mengguyur wilayah tersebut
Sedikitnya delapan Desa terdampak bencana ini. Yakni Desa Buku Utara, Buku Tengah, Buku, Buku Selatan, Belang, Ponosakan Belang, Borgo Satu, dan Borgo untuk Wilayah Kecamatan Belang. Sedangkan di Kecamatan Ratatotok meliputi 3 Desa diantaranya: Desa Ratatotok Utara, Ratatotok Satu, dan Soyoan.
Menariknya lagi, di saat bencana menerjang hampir semua hukum tua yang ada di Mitra, lagi melaksanakan kegiatan Bintek di Bogor dan setelah itu jalan jalan ke Singapura. Lebih anehnya lagi kegiatan Bintek tersebut, diduga dananya diambil dari Kass Dana Desa
Di sisi lain, masyarakat berharap ada solusi konkrit dari Pemerintah Kabupaten Mitra terkait permasalahan banjir yang rutin terjadi diwilayah mereka, dan juga terkait kegiatan Bintek dan jalan jalan yang menurut mereka tidak pro rakyat bahkan merugikan Negara
“Andre warga masyarakat Belang mengatakan, “seluruh Kumtua lagi santai santai, depe masyarakat so menderita, cm kedok kua itu kegiatan bintek apa lagi dorang pake doi dana Desa yang diberikan Pemerintah Pusat untuk kesejahteraan masyarakat bukan pake for bintek, ada aturan dari mana itu klo so bagitu,” ucap Andre memakai bahasa Manado, disaat ditemui dirumahnya yang lagi bersih bersih
Hal lain juga dikatakan Zulfan “Agenda rutin di saat puncak musim hujan. Tak adakah solusi inovatif selain normalisasi Sungai Wowesen? Depe soe banjir ojo saat hukum tua nda ada di kampung. Semoga pulang dari Bimtek ada kiat-kiat yang boleh mo bekeng di kampung terkait penanganan banjir, bukan sekedar pembuatan drainase grap-grap,” kritik Zulfan Junus, salah satu warga Belang
08/06/2024
( Stefanus )
