MINSEL, Kabarindonesia.com –
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Matani, Kecamatan Tumpaan, kini kembali menjadi sorotan masyarakat. Selama beberapa tahun terakhir, keberadaan BUMDes yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan ekonomi desa ini justru seolah berjalan di tempat. Bahkan, sebagian warga menyebutnya seperti “hidup segan, mati tak mau”.
Pantauan Kabarindonesia.com, BUMDes Matani selama ini hanya berkutat pada usaha kecil-kecilan, seperti penyewaan kursi untuk acara pesta atau kegiatan masyarakat lainnya. Padahal, sejak awal berdiri, BUMDes ini sudah menerima suntikan dana hibah puluhan juta rupiah dari Pemerintah Desa.
Sejumlah tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya menuturkan, besarnya dana yang pernah digelontorkan semestinya bisa mendorong BUMDes untuk berinovasi. “BUMDes ini seharusnya bisa bergerak dinamis dan memberi keuntungan nyata bagi masyarakat, bukan hanya jalan di tempat,” sindir salah seorang warga.
Nada kritis juga datang dari kalangan perempuan di Desa Matani. Mereka menilai, BUMDes yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi justru terkesan “mati suri”.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj.) Hukum Tua Desa Matani, Hanny Liwe, angkat suara. Ia menegaskan sudah memanggil dan mengingatkan para pengurus BUMDes agar segera membuat laporan pertanggungjawaban serta menyiapkan proposal usaha baru.
“Saya sudah bertemu dengan pengurus. Mereka harus segera menyusun laporan tertulis, lalu membuat terobosan usaha yang benar-benar bisa dijalankan. Dana hibah sudah ada sebelumnya, jadi harus ada pertanggungjawaban,” tegas Liwe kepada Kabarindonesia.com.
Lebih lanjut, Liwe menyatakan arah BUMDes Matani ke depan harus berorientasi pada ketahanan pangan. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang kerap menekankan pentingnya optimalisasi BUMDes untuk mendukung sektor pangan.
“BUMDes Matani tidak boleh jalan di tempat. Harus dibangunkan dari ‘semaput panjang’-nya, agar benar-benar menjadi penggerak ekonomi desa sekaligus mendukung ketahanan pangan,” pungkas Liwe dengan nada tegas.
(JL)