Minahasa Tenggara – kibarindonesia.com – Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Tonny Hendrik Lasut (THL), menjadi tumpuan harapan dan tempat “curhat” warga saat melakukan kunjungan reses di Desa Moreah, Kecamatan Ratatotok, Kamis (28/08/2025).
Dalam pertemuan tersebut, berbagai persoalan mendasar yang selama ini luput dari perhatian pemerintah daerah mencuat ke permukaan. Salah satu keluhan utama yang disampaikan warga adalah soal mangkraknya proyek jalan penghubung Moreah – Belang, yang meski telah dianggarkan dalam APBD Mitra, hingga kini tidak kunjung dikerjakan.
“Kami masih menunggu kepastian pembangunan jalan Moreah – Belang. Proyek ini mangkrak dan diduga merugikan anggaran negara miliaran rupiah,” ungkap seorang warga dalam sesi tanya jawab.
Tak hanya itu, jalan penghubung Moreah – Ratatotok disebut dalam kondisi rusak parah dan membahayakan pengguna jalan. Warga meminta pemerintah segera turun tangan memperbaiki akses vital yang selama ini menjadi urat nadi transportasi masyarakat di wilayah pesisir timur Minahasa Tenggara tersebut.
Keluhan tak berhenti pada infrastruktur. Minimnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan di Moreah dan Soyowan turut menjadi perhatian. Warga mengaku terpaksa harus menempuh jarak jauh ke desa tetangga hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar.
“Kami harap ada tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang memadai di sini. Kalau ada yang sakit, harus jalan jauh dulu. Ini tidak ideal,” kata seorang ibu rumah tangga.
THL juga menyoroti persoalan krusial lainnya, yakni keterbatasan lahan pemukiman akibat wilayah tersebut masih berstatus Hutan Produksi Terbatas (HPT). Warga berharap adanya pembebasan lahan agar mereka dapat memperoleh hak atas tanah yang sudah lama mereka tempati.
“Perluasan area pemukiman harus difasilitasi pemerintah. Status HPT ini menghambat pembangunan,” tegas THL.
Masyarakat juga menitipkan aspirasi agar perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Ratatotok berkontribusi aktif melalui program CSR. Mereka menilai, kehadiran korporasi tambang harus seimbang dengan tanggung jawab sosial bagi masyarakat sekitar.
Tak ketinggalan, akses jalan ke pekuburan dan persoalan BPJS Kesehatan juga masuk dalam daftar keluhan yang disampaikan warga.
Menanggapi berbagai keluhan itu, THL menegaskan pihaknya akan membawa seluruh aspirasi warga ke meja pemerintah daerah dan melakukan koordinasi dengan dinas terkait.
“Semua aspirasi ini kami tampung. Kami akan kawal dan sampaikan ke pemerintah agar ada tindakan nyata,” ujarnya.
Menutup kunjungannya, THL menyempatkan diri bertatap muka dengan para lansia dan makan bersama warga sebagai bentuk kedekatan dengan masyarakat.
“Dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tutupnya.
(Stefanus)