Minahasa Utara – kibarindonesia.com – Aksi protes puluhan karyawan PT Meares Soputan Mining (MSM/TTN) tuai sorotan. Aksi tersebut diduga kuat bukan murni suara karyawan, melainkan hasil rekayasa internal oleh Departemen Human Capital PT MSM/TTN sendiri. 26/05/2025
Sumber internal menyebutkan, aksi tersebut digerakkan oleh sekelompok karyawan yang mengklaim bagian dari serikat pekerja, tanpa persetujuan dari SPSI ( Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) yang sah.
Tudingan pun mengarah pada upaya sistematis Human Capital untuk yang berkonspirasi dengan sekelompok orang yg menyatakan bagian dari organisasi serikat buruh menciptakan konflik horizontal di antara sesama pekerja.
Nama Heince Reyferaldo Halirat alias Aldo oknum pejabat Human Capital, mencuat sebagai figur sentral di balik dugaan skenario ini. Ia diduga disebut sebagai aktor intelektual yang mendorong terbentuknya aksi demo ilegal sebagai bagian dari permainan kekuasaan dan eliminasi terhadap karyawan.
Fenomena ini memperkuat dugaan bahwa telah terjadi praktik manipulatif dan upaya kriminalisasi karyawan di tubuh PT MSM/TTN. Budaya “suka tidak suka”, intrik personal, dan rivalitas jabatan diduga menjadi motif utama di balik kriminalisasi yang menimpa sejumlah karyawan, baik lokal maupun nasional, termasuk juga pekerja asing.
Dugaan di perkuat dengan adanya aksi hari Senin, 26 Mei 2025 blokade jln di Desa Wineru warga mencegat mobil perusahaan dan memeriksa kendaraan Bis. Mereka mencari oknum karyawan Heince Reyferaldo Halirat alias Aldo yang menurut mereka menjadi dalang atas pemecatan beberapa karyawan dengan alasan yang di buat-buat dan kesalahan, pelanggaran yang tidak bisa di buktikan secara kongkrit dan pilih kasih
(Red)